Produksi bahan-bahan kimia yang baru telah mengintroduksikan bahaya-bahaya dan ketidak-pastian baru dalam masalah lingkungan hidup. Pembuan¬gan sejumlah besar substansi dapat-lapuk secara biologis (nitrat, deter-jen yang mengandung fosfat, dsb.) ke dalam lingkungan akuatik telah mempercepat eutrofikasi sungai dan danau, dimana bahan-bahan kimia ini dan produk-produk pelapukannya terakumulasi. Bahan kimia yang tidak dapat lapuk secara biologis mungkin kurang begitu menarik perhatian, namun sesungguhnya lebih berbahaya. Sebagian bahan-bahan ini akan terkonsentrasi pada saat mereka melalui rantai-rantai makanan (biomagni¬fikasi) dan membahayakan kesehatan manusia dan ternak piaraannya, dan juga kehidupan bebas lainnya
Episode-episode krisis seperti tragedi asap industri di London pada tahun 1952 menarik banyak perhatian dunia, tetapi polusi ringan yang berlang-sung berkepanjangan jelas lebih serius mengancam kesehatan manusia dan mungkin juga dapat mengakibatkan perubahan perilaku manusia sebelum mengalami gangguan kesehatan secara fisik. Memang perlu memusatkan perhatian kepada kesehatan dan kesejahteraan manusia, tetapi dampak penting lainnya juga harus mendapatkan perhatian secara propor¬sional
Keracunan yang dialami oleh manusia secara akut dan kronis hanyalah merupakan salah satu bagian dari masalah polusi; polutan juga mempunyai implikasi untuk pemeliharaan biosfer jangka panjang. Masalah-masalah jangka pendek biasanya lebih sederhana, dan sebagian dapat diselesaikan secara pragmatis dengan pembidangan yang lebih sempit. Dampak polutan jangka panjang biasanya penuh tipu muslihat, kronis dan seringkali bersifat komulatif. Para ahli ekologis harus bertanya dampak apa saja yang dapat diakibatkan oleh polutan ini terhadap struktur ekosistem nasional dan terhadap keragaman biologis, dan apakah perubahan-perubahan seperti itu dapat mengancam kelestarian kehidupan jangka panjang. Keper¬cayaan yang dianut oleh sementara pihak, bahwa polusi terutama polusi udara meru-pakan indeks yang sangat penting untuk mencerminkan kondisi "kualitas lingkungan" tampaknya terlalu sempit. Banuak bentuk-bentuk degradasi lingkungan lainnya yang juga mempunyai signifikansi jangka panjang yang sama pen-tingnya atau bahkan lebih penting daripada polusi udara.
Selama periode akhir dari abad ini, manusia akan banyak meng gunakan sumberdaya alam bumi, dan menangkap sejumlah enerji seperti yang dilaku-kannya selama masa evolusi manusia sebelumnya. Ekspansi ekonomis yang cepat tampaknya akan terus berlangsung di masa mendatang, walaupun per-tumbuhan jumlah penduduk dan konsumsi material akan mengalami reduksi dalam jangka panjang. Pertanyaan riil yang muncul ialah apakah manusia dapat menyalurkan sirkulasi sumberdaya yang fantastis ini dengan cara yang akan lebih baik melayani kebutuhan manusia sambil memperhatikan proses-proses ekologi. Dalam konteks ini, seni yang sedang berkembang tentang peramalan teknologi ("futures research") mungkin menjadi lebih penting dalam megantisipasi dampak buruk yang mungkin terjadi akibat teknologi baru, dan yang juga sama pentingnya ialah perkembangan-perkembangan yang telah siap mengek¬sploitasi peluang-peluang baru sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan yang secara kreatif memperhatikan masalah lingkungan.
"Futures Research" mungkin dapat membantu negara-negara maju dan negara sedang berkembang untuk melakukan terobosan-terobosan baru dalam program pemban¬gunannya, baik dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi maupun sistem masyarakatnya. Akan tetapi yang penting bahwa hal ini tidak mengabaikan konservativisme masyarakat manusia dan tekanan-tekanan sosial yang diaki¬batkan oleh perubahan teknologi yang berlangsung dengan cepat.
0 komentar: On Dampak Lingkungan di Negara Industri Maju
Posting Komentar