Kebijaksanaan Pembangunan Kesehatan

Jumat, 23 Juli 2010
Kebijaksanaan pokok pembangunan kesehatan selama ini dan yang akan datang dapat dijabarkan sebagai berikut

Penurunan angka kesakitan, kecacatan dan angka kematian, dilakukan melalui upaya pencegahan berjangkitnya penyakit, mengurangi akibat buruk penyakit yang menurunkan kualitas hidup, serta penanggulangan penyakit secara tepat hingga sejauh mungkin tidak terjadi kematian. Prioritas diarahkan untuk menurunkan serta mengendalikan berbagai penyakit menular dan gangguan gizi yang telah lama diderita masyarakat, khususnya pada kelompok usia muda, wanita, dan usia produktif, yang berpenghasilan rendah, serta berbagai penyakit baru yang mengancam kelangsungan pertumbuhan maupun keutuhan pencapaian hasil pembangunan. Berbagai kecacatan, yang menghambat produktifitas, seperti tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, tuna daksa, dan tuna grahita, akan ditanggulangi sehingga, sejauh mungkin, kualitas hidup dan produktifitas dapat dipulihkan. Pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular, ditekankan pada upaya penyuluhan, pendidikan, serta peningkatan peran-serta masyarakat, organisasi non pemerintah, dan dunia usaha. Sedangkan pencegahan dan penanggulangan penyakit dan kecacatan akibat kerja pada sektor formal akan dilakukan dengan mengembangkan kerjasama khusus dengan sektor tenaga kerja.

Read the story >

MANAJEMEN KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN SEKTOR KESEHATAN

Kamis, 22 Juli 2010
Manajemen kebijakan merupakan bagian dari manajemen pembangunan. Studi mengenai manajemen telah banyak mengalami perkembangan, namun pada prinsipnya mempunyai tiga bagian penting yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Untuk analisis manajemen pembangunan dikenali beberapa fungsi yang cukup nyata, yakni : (1) perencanaan, (2) pengerahan (mobilisasi) sumber daya, (3) pengerahan (menggerakan) partisipasi masyarakat, (4) penganggaran, (5) pelaksanaan pembangunan yang ditangani langsung oleh Pemerintah, (6) koordinasi, (7) pemantauan dan evaluasi, dan (8) pengawasan.

Read the story >

TEROBOSAN TEKNOLOGI

Rabu, 21 Juli 2010
Terobosan  Bio –Teknologi, merupakan suatu revolusi iptek seperti ditemukannya ‘transistor’ yang merupakan pondasi dari industri microchip saat ini, ditemukannya ‘petroleum cracking’  yang mengembangkan industri BBM dan ‘petrokimia’, dan ditemukannya mesin uap yang mengalirkan ‘revolusi industri’
Read the story >

DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN MANUSIA

Minggu, 04 Juli 2010

Dalam beberapa puluh tahun terakhir ini ada tiga istilah yang masih saling berkaitan, yaitu "Lingkungan, Ekosistem, dan Kualitas Hidup", banyak digunakan untuk melukiskan isu-isu patriotisme yang dapat menggu­gah emosi.  Istilah-istilah ini jarang didefinisikan, barangkali karena  makna-makna "kamusial" seperti itu tidak cukup mencerminkan gema simbo­liknya secara memadai.  Kita tidak akan berhenti dengan tradisi seperti ini, tetapi para pembaca buku ini akan diarahkan oleh konsteks di dalam mana istilah-istilah tersebut digunakan; misalnya saja akan dibuat refer­ensi-referensi bagi lingkungan fisik, biologi, dan sosial-ekonomi. Pada pokoknya kita akan memu-satkan perhatikan pada lingkungan bio-geofisik, dan pengaruh-pengaruh kegiatan manusia terhadapnya. 
Dalam kondisi tidak ada manusia sekalipun, lingkungan alami pasti mengal­ami perubahan-perubahan secara kontinyu. Hal ini mungkin saja berlang­sung dalam jangka waktu ratusan juta tahun, seperti misalnya terangkat­nya kontinental dan pembentukan gunung api; atau dalam jangka waktu puluhan ribu tahun seperti  Jaman Es dan perubahan per-mukaan air laut yang menyertainya; atau dalam jangka waktu ratusan tahun seperti halnya eutrofikasi alami dan siltasi danau-danau dangkal; atau bahkan  dalam jangka waktu beberapa tahun, seperti kalau koloni binatang "beaver" mengubah lahan kering menjadi rawa-rawa.  Sebagian dari perubahan-peruba­han alami tersebut bersifat tidak dapat balik (irreversible) seperti eutrofikasi danau, sedangkan lainnya bersifat siklis seperti siklus klimatik tahunan, atau transien seperti kekeringan.
Bersamaan dengan perubahan-perubahan lingkungan secara alami tersebut juga terjadi perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia. Bahkan pada tingkat budaya masyarakat pemburu dan pengumpul hasil hutan, penggunaan api telah memodifikasi beberapa lingkungan alami.  Kemudian dengan domestikasi hewan dan introduksi pertanian, efek-efek dari kegia­tan-kegiatan ini menjadi lebih luas, terutama kalau semakin banyak manu­sia yang terlibat. Laju perubahan tersebut meningkat dengan berkem-bang­nya
Read the story >

Dampak Lingkungan di Negara Industri Maju

Perencanaan dan pengelolaan sumberdaya lahan dan air masih menjadi prob¬lem utama di negara-negara maju, misalnya dalam pembangunan kawasan perkotaan, jalan raya dan lapangan terbang, pemeliharaan kualitas danau dan estuaria, dan konservasi kawasan lindung. Sebagian besar dari prob¬lem-problem tersebut berhu-bungan dengan banyaknya kebutuhan enerji dan air oleh in-dustri dan masyarakat konsumen. Problem-problem seperti ini masih dalam bentuk embrional di negara-negara yang sedang dan belum berkembang. Hasil-hasil usahatani yang sangat besar dari sistem perta¬nian-industrial lazimnya bertumpu pada input enerji yang sangat besar; dan kekurangan air ( air masih dianggap sebagai "barang bebas") telah menyebabkan timbulnya masalah-masalah serius bagi sistem industri di berbagai negara Eropa dan Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, dimana konsumsi enerji telah meningkat dua kali lipat setiap delapan atau sepuluh tahun, diproyeksikan kebutuhan air untuk pendingin pada periode 1980-an sekitar separuh dari aliran air permukaan yang normal di seluruh negeri. Walaupun 95% dari air ini dikembalikan ke sungai, namun kualitasnya sudah tidak sama. Temperaturnya yang lebih tinggi mengurangi jumlah oksigen yang dapat larut sehingga kapasitas air sungai untuk mengasimilasikan bahan organik juga menurun. Kondisi seperti ini akan mendorong terjadinya degradasi struktur rantai makanan yang selan¬jutnya akan mengurangi jumlah oksigen terlarut dalam air, dan mengganggu stabilitas ekosistem akuatik.

Produksi bahan-bahan kimia yang baru telah mengintroduksikan bahaya-bahaya dan ketidak-pastian baru dalam masalah lingkungan hidup. Pembuan¬gan sejumlah besar substansi dapat-lapuk secara biologis (nitrat, deter-jen yang mengandung fosfat, dsb.) ke dalam lingkungan akuatik telah mempercepat eutrofikasi sungai dan danau, dimana bahan-bahan kimia ini dan produk-produk pelapukannya terakumulasi. Bahan kimia yang tidak dapat lapuk secara biologis mungkin kurang begitu menarik perhatian, namun sesungguhnya lebih berbahaya. Sebagian bahan-bahan ini akan terkonsentrasi pada saat mereka melalui rantai-rantai makanan (biomagni¬fikasi) dan membahayakan kesehatan manusia dan ternak piaraannya, dan juga kehidupan bebas lainnya

Episode-episode krisis seperti tragedi asap industri di London pada tahun 1952 menarik banyak perhatian dunia, tetapi polusi ringan yang berlang-sung berkepanjangan jelas lebih serius mengancam kesehatan manusia dan mungkin juga dapat mengakibatkan perubahan perilaku manusia sebelum mengalami gangguan kesehatan secara fisik. Memang perlu memusatkan perhatian kepada kesehatan dan kesejahteraan manusia, tetapi dampak penting lainnya juga harus mendapatkan perhatian secara propor¬sional

Keracunan yang dialami oleh manusia secara akut dan kronis hanyalah merupakan salah satu bagian dari masalah polusi; polutan juga mempunyai implikasi untuk pemeliharaan biosfer jangka panjang. Masalah-masalah jangka pendek biasanya lebih sederhana, dan sebagian dapat diselesaikan secara pragmatis dengan pembidangan yang lebih sempit. Dampak polutan jangka panjang biasanya penuh tipu muslihat, kronis dan seringkali bersifat komulatif. Para ahli ekologis harus bertanya dampak apa saja yang dapat diakibatkan oleh polutan ini terhadap struktur ekosistem nasional dan terhadap keragaman biologis, dan apakah perubahan-perubahan seperti itu dapat mengancam kelestarian kehidupan jangka panjang. Keper¬cayaan yang dianut oleh sementara pihak, bahwa polusi terutama polusi udara meru-pakan indeks yang sangat penting untuk mencerminkan kondisi "kualitas lingkungan" tampaknya terlalu sempit. Banuak bentuk-bentuk degradasi lingkungan lainnya yang juga mempunyai signifikansi jangka panjang yang sama pen-tingnya atau bahkan lebih penting daripada polusi udara.

Selama periode akhir dari abad ini, manusia akan banyak meng gunakan sumberdaya alam bumi, dan menangkap sejumlah enerji seperti yang dilaku-kannya selama masa evolusi manusia sebelumnya. Ekspansi ekonomis yang cepat tampaknya akan terus berlangsung di masa mendatang, walaupun per-tumbuhan jumlah penduduk dan konsumsi material akan mengalami reduksi dalam jangka panjang. Pertanyaan riil yang muncul ialah apakah manusia dapat menyalurkan sirkulasi sumberdaya yang fantastis ini dengan cara yang akan lebih baik melayani kebutuhan manusia sambil memperhatikan proses-proses ekologi. Dalam konteks ini, seni yang sedang berkembang tentang peramalan teknologi ("futures research") mungkin menjadi lebih penting dalam megantisipasi dampak buruk yang mungkin terjadi akibat teknologi baru, dan yang juga sama pentingnya ialah perkembangan-perkembangan yang telah siap mengek¬sploitasi peluang-peluang baru sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan yang secara kreatif memperhatikan masalah lingkungan.

"Futures Research" mungkin dapat membantu negara-negara maju dan negara sedang berkembang untuk melakukan terobosan-terobosan baru dalam program pemban¬gunannya, baik dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi maupun sistem masyarakatnya. Akan tetapi yang penting bahwa hal ini tidak mengabaikan konservativisme masyarakat manusia dan tekanan-tekanan sosial yang diaki¬batkan oleh perubahan teknologi yang berlangsung dengan cepat.
Read the story >

II. DAMPAK LINGKUNGAN (DAL)

Dampak (L) penting adalah perubahan lingkungan yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu kegiatan. Perubahan mendasar ini meliputi tiga kelompok besar, yaitu:

  1. Perubahan akibat suatu kegiatan yang (secara kumulatif) menghilangkan identitas rona lingkungan awal secara nyata.
  2. Perubahan akibat suatu kegiatan yang menimbulkan ekses nyata pada kegiatan lain di sekitarnya
  3. Perubahan akibat suatu kegiatan yang menyebabkan suatu rencana tata ruang (SDA) tidak dapat dilaksanakan secara konsisten lagi

Cara penentuan Dampak lingkungan adalah:
(1). Berdasarkan pengalaman empiris profesional (expert judgement)
(2). Perubahan dibandingkan dengan baku mutu lingkungan
(3). Perubahan dibandingkan dengan sistem nilai, fasilitas, pelayanan sosial dan sumberdaya yang diperlukan

Kriteria penentuan dampak penting adalah:
1. Jumlah penduduk yang terkena dampak lingkungan
2. Luas wilayah persebaran dampak lingkungan
3. Lamanya dampak lingkungan berlangsung
4. Intensitas dampak lingkungan
5. Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak lingkungan
6. Sifat kumulatif dampak lingkungan
7. Reversibilitas /irreversibilitas akibat dampak lingkungan
Read the story >

DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN MANUSIA

Dalam beberapa puluh tahun terakhir ini ada tiga istilah yang masih saling berkaitan, yaitu "Lingkungan, Ekosistem, dan Kualitas Hidup", banyak digunakan untuk melukiskan isu-isu patriotisme yang dapat menggu­gah emosi.  Istilah-istilah ini jarang didefinisikan, barangkali karena  makna-makna "kamusial" seperti itu tidak cukup mencerminkan gema simbo­liknya secara memadai.  Kita tidak akan berhenti dengan tradisi seperti ini, tetapi para pembaca buku ini akan diarahkan oleh konsteks di dalam mana istilah-istilah tersebut digunakan; misalnya saja akan dibuat refer­ensi-referensi bagi lingkungan fisik, biologi, dan sosial-ekonomi. Pada pokoknya kita akan memu-satkan perhatikan pada lingkungan bio-geofisik, dan pengaruh-pengaruh kegiatan manusia terhadapnya.   

Dalam kondisi tidak ada manusia sekalipun, lingkungan alami pasti mengal­ami perubahan-perubahan secara kontinyu. Hal ini mungkin saja berlang­sung dalam jangka waktu ratusan juta tahun, seperti misalnya terangkat­nya kontinental dan pembentukan gunung api; atau dalam jangka waktu puluhan ribu tahun seperti  Jaman Es dan perubahan per-mukaan air laut yang menyertainya; atau dalam jangka waktu ratusan tahun seperti halnya eutrofikasi alami dan siltasi danau-danau dangkal; atau bahkan  dalam jangka waktu beberapa tahun, seperti kalau koloni binatang "beaver" mengubah lahan kering menjadi rawa-rawa.  Sebagian dari perubahan-peruba­han alami tersebut bersifat tidak dapat balik (irreversible) seperti eutrofikasi danau, sedangkan lainnya bersifat siklis seperti siklus klimatik tahunan, atau transien seperti kekeringan. 

Bersamaan dengan perubahan-perubahan lingkungan secara alami tersebut juga terjadi perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia. Bahkan pada tingkat budaya masyarakat pemburu dan pengumpul hasil hutan, penggunaan api telah memodifikasi beberapa lingkungan alami.  Kemudian dengan domestikasi hewan dan introduksi pertanian, efek-efek dari kegia­tan-kegiatan ini menjadi lebih luas, terutama kalau semakin banyak manu­sia yang terlibat. Laju perubahan tersebut meningkat dengan berkembang­nya industri karena tenaga otot digantikan dengan enerji yang berasal dari bahan bakar fosil hingga beberapa dekade terakhir ini.  Dampak manusia telah mencapai  intensitas yang tidak diharapkan dan mempengaruhi seluruh dunia, karena jumlah penduduk meningkat dengan pesat dan konsumsi setiap kapita yang lebih tinggi.

Intervensi manusia, misalnya dengan jalan penebangan hutan, penambangan, pembangunan bendungan besar dan diversi sungai, telah menjadi suatu gaya yang berskala geologis.  Terlepas dari banyaknya  batuan dan material bumi yang dipindahkan setiap tahun dalam berbagai aktivitas pertambangan, konstruksi jalan raya, dan lain-lainnya, pengaruh pada aliran air dan pengisian kembali air bumi mungkin menjadi sangat penting.  Kita hanya mengetahui sedikit sekali siklus-siklus bio-geokimia alami untuk menduga konsekuensi-konsekuensi yang sesungguhnya dari gangguan-gangguan terse­but. Usulan-usulan dari beberapa "Futurist" untuk mendapatkan mineral dari bijih yang kua-litasnya sangat rendah harus diteliti dengan sangat hati-hati; dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh limbahnya bisa sangat serius

Semakin meningkatnya kontrol manusia terhadap lingkungan hidupnya ser­ingkali menciptakan konflik-konflik antara sasaran-sasaran kemanusiaan dengan proses-proses alamiah.  Dalam rangka untuk mencapai hasil yang lebih banyak atau untuk tujuan-tujuan lainnya, manusia berupaya menyim­pangkan aliran enerji alamiah, mengabaikan proses-proses alami, memotong rantai makanan, menyederhanakan ekosistem, dan menggunakan banyak subsi­di enerji untuk  mempertahankan  kenyamanan keseimbangan yang artifisial.  Memang dalam beberapa kasus aktivitas-aktivitas ini dapat menciptakan  atau diperlukan untuk mempertahankan kondisi sekeliling yang dianggap perlu oleh manusia, seperti misalnya aspek-aspek tertentu di daratan Eropa, yang selu-ruhnya merupakan "buatan manusia" tetapi mencerminkan budidaya yang seksama selama banyak generasi.  Walaupun demikian sering terjadi konflik antara strategi-strategi yang memaksimumkan manfaat jangka pendek (misalnya hasil pangan selama lima tahun) dan yang memaksi­mumkan  manfaat jangka panjang (misalnya hasil yang lestari 50 tahun).  Hal yang pertama seringkali mengakibatkan penalti berupa degradasi ling­kungan yang sifatnya tidak dapat balik.  Ketidak-sesuaian antara ahli ekonomi dan ahli ekologi terutama terletak pada perbedaan perspektif waktu yang digunakannya; pada umumnya  5-10 tahun dianggap merupakan periode/jangka panjang oleh para ahli ekonomi, tetapi dianggap jangka pendek oleh para ahli ekologi.  Sedikit pertimbangan dan perhitungan dilibatkan dalam perhitungan ekonomis terhadap proses-proses lingkungan seperti kerusakan tanah yang lambat atau penurunan kapasitas akuifer.

Karena lingkungan alami berfluktuasi dengan waktu, kita tidak dapat dengan mudah membedakan perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh manu­sia.  Misalnya, suatu daerah binaan untuk pemukiman baru yang sedang dibangun pada hamparan terras yang kompleks.  Hal ini jelas akan mengubah  kondisi lingkungan fisik.  Tetapi untuk memahami perubahan-perubahan ini maka perlu mengetahui kondisi-kondisi apa saja yang juga akan mengalami perubahan seandainya pembangunan pemukiman tersebut tidak dilakukan. Memang tidak mudah untuk mengukur secara tepat kondisi lingkungan yang ada sekarang, demikian juga untuk menduga signifikansi kecenderungan-kecenderungan perubahan yang terjadi di masa lalu serta memproyeksikannya secara akurat ke masa yang akan datang.

Read the story >

DEFINISI-DEFINISI

Sabtu, 03 Juli 2010
Lingkungan dan kualitas lingkungan telah didefinisikan, namun demikian hingga batas-batas tertentu kita perlu mendalaminya. Dalam uraian di atas ada istilah "pendugaan dampak lingkungan". Di sini kita akan mendefinisikan secara lebih tepat dalam rangka untuk melukiskan bagaimana istilah ini dan istilah-istilah lain yang terkait akan diguna¬kan

Dalam skema berikut, kegiatan manusia meliputi usulan-usulan legislatif, kebijakan, program, proyek dan prosedur-prosedur operasional. Efek Lingkungan didefinisikan sebagai suatu proses (seperti erosi tanah, dispersi polutan, penggusuran manusia) yang dapat dipacu oleh kegiatan manusia. Dampak Lingkungan merupakan perubahan neto (baik atau buruk) dalam hal kesehatan dan kesejahteraan manusia (termasuk kelestarian ekosistem dimana manusia hidup) yang dihasilkan dari efek lingkungan dan berhubungan dengan perbedaan antara kualitas lingkungan yang akan terjadi "dengan" dan "tanpa" kegiatan yang sama (Gambar 6.8). Indikator Dampak adalah suatu unsur atau parameter yang menyediakan suatu ukuran (paling tidak secara kualitatif) besarnya dampak lingkungan.

Sebagaimana yang telah dijelaskan, kita tidak akan membahas dampak pada skala kontinental dan global. Kita juga akan membatasi perhatian pada hal-hal berikut ini. Sebelum perencanaan yang komprehensif untuk pendugaan dampak lingkungan (Gambar 9) kita melalui serangkaian taha¬pan-tahapan yang semakin menyempit

Perencanaan komprehensif didefinisikan sebagai semua aktivitas yang terlibat dalam perencanaan regional dan nasional untuk masa depan.

Pendugaan Lingkungan (sinonim: analisis lingkungan) didefinisikan sebagai aktivitas perencanaan lingkungan yang berkenaan dengan pendugaan kualitas lingkungan dalam kondisi alamiah dan kondisi binaan. (Misalnya penentuan pola hujan di suatu negara, pencemaran air dalam suatu danau, dan lainnya)
Read the story >

Entri Populer

tempat iklan
Grab this Widget ~ Blogger Accessories
 
bottom