SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN COASTAL ZONES (WILAYAH PESISIR & LAUTAN )

Jumat, 28 Mei 2010

Hingga sekarang pembangunan di Jawa Timur telah banyak menjangkau daerah pesisir. Peningkatan penduduk, kebutuhan ekspor dan konsumsi hasil laut menyebabkan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut meningkat cepat. Produksi ikan laut Jawa Timur pada tahun 1999 adalah 288.816  ton yang berarti telah melampaui potensi  sebesar 287.987 ton hasil maksimum yang boleh ditangkap (MSY). Keadaan tersebut  mengisyaratkan  bahwa  pemanfaatan sumberdaya ikan laut telah memasuki  tahapan yang kritis.

Selama ini sebagian besar masyarakat pesisir belum memperoleh manfaat yang besar dari pembangunan di daerahnya. Oleh karena itu, pembangunan desa-desa di kawasan pesisir Jawa Timur perlu semakin lebih memperhatikan kondisi sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan setempat. Di pihak lain, status sumberdaya di wilayah pesisir Jawa Timur juga menunjukkan kondisi lingkungan dengan tingkat pencemaran yang makin meningkat, sumberdaya habitat hutan mangrove dan terumbu karang yang menunjukkan tingkat kerusakan yang  makin serius.

Propinsi Jawa Timur memiliki  tidak kurang dari 79  pulau-pulau kecil yang terpusat di wilayah Madura Kepulauan. Jumlah tersebut merupakan  0,44% jumlah pulau  di Indonesia yang  mencapai  17.000 buah. Secara ekologi, pulau-pulau kecil  sangat rentan, sebagian  belum didiami penduduk, dan memiliki keanekaragaman  hayati yang perlu dilindungi.

Wilayah perairan laut Jawa Timur dapat dibagi menjadi lima tipikal wilayah sumberdaya, yaitu (a) Wilayah Utara yang  merupakan  perairan Laut Jawa, dengan tipikal sumberdaya ikan yang didominasi ikan layang (Decapterus spp.)dan ikan kuningan (Upenius spp.); (b) Wilayah Madura Kepulauan, dengan tipikal sumberdaya ikan karang, (c) Wilayah Selat Madura dengan tipikal ikan kurisi (Nemeptherus spp.), (d) Wilayah Laut Muncar dengan tipikal mono-species ikan lemuru (Sardinella spp.) dan (e) Wilayah Selatan dengan tipikal sumberdaya ikan tongkol dan tuna (Thunnus spp.). Pengawasan laut yang relatif lemah membuat kesulitan  dalam mengatasi pelanggaran   dalam pengaturan penangkapan ikan. 

Keadaan seperti di atas membutuhkan penanganan  daerah pesisir dan laut yang lebih baik, khususnya mencakup aspek wawasan, strategi, keterpaduan, penegakan hukum, pengelolaan dan pengendalian sumberdaya serta penguatan kelembagaan, sehingga pemanfaatan sumberdaya diharapkan dapat menjadi produk unggulan dalam pembangunan secara berkelanjutan.

Adapun beberapa kegiatan prioritas untuk mengatasi masalah di atas meliputi :
A.      Perencanaan dan Pengembangan Terpadu Coastal Zones.
B.      Pemantauan dan Perlindungan Lingkungan Coastal Zones.
C.      Pengelolaan Sumberdaya Secara Berkelanjutan.
D.      Pemberdayaan dan Penguatan Kelembagaan Masyarakat.
E.       Pembangunan Kepulauan Kecil Secara Berkelanjutan.
F.     Keamanan dan Pemanfaatan Sumberdaya Zone Ekonomi Ekslusif (ZEE).
Read the story >

Aplikasi Data Penginderaan Jauh untuk Perencanaan Tata Ruang

Rabu, 26 Mei 2010
Perencanaan Tata Ruang wilayah merupakan suatu upaya mencoba merumuskan usaha pemanfaatan ruang secara optimal dan efisien serta lestari bagi kegiatan usaha manusia di wilayahnya yang berupa pembangunan sektoral, daerah, swasta dalam rangka mewujudkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Penyusunan tata ruang merupakan tugas besar dan melibatkan berbagai pihak yang dalam menjalankan tugas tidak terlepas dari data spasial. Data spasial yang dibutuhkan dalam rangka membuat suatu perkiraan kebutuhan atau pengembangan ruang jangka panjang adalah bervariasi mulai dari data yang bersifat umum hingga detail. Bentuk data spasial untuk kegiataan penataan ruang umumnya berupa peta digital dan peta analog yang masing-masing mempunyai karakteristik dan spesifikasi yang berbeda, dimana jenis dan ruang lingkup serta kedetailan rencana tata ruang sangat menentukan.

Berkaitan dengan kesiapan data spasial untuk mendukung tata ruang, ada beberapa titik kritis yang perlu mendapatkan perhatian kaitannya dengan prosedur kerja antara lain:
1. Belum adanya format data dan skala peta dasar yang baku untuk penyusunan tata ruang dalam berbagai tingkat. Ada perbedaan format baku peta dengan format operasional, demikian juga skala peta dikaitkan dengan jenis data yang harus digunakan dan prosedur pengolahan data.
2. Pengalaman menunjukkan bahwa belum memadainya kesadaran akan pentingnya penyediaan data spasial yang akurat dari kalangan pengguna. Data spasial yang akurat tidak dilihat sebagai komoditas yang strategis untuk kepentingan jangka panjang.
3. Pembuatan atau penyusunan data spasial skala 1 : 250.000 hingga 1 : 5000 untuk tata ruang detail dilakukan dengan anggapan peta sudah tersedia dan tidak disediakan alokasi biaya untuk pembuatan peta tersebut. Dampaknya adalah peta yang digunakan sudah kadaluarsa.
4. Pada berbagai rencana kegiatan, ketelitian peta yang dibutuhkan kadang-kadang bukan merupakan hal yang utama, yang diutamakan adalah penyebaran temanya. Informasi lokasi dan batas-batas fisik lebih diutamakan (bukan kepastian koordinat), sedangkan dalam beberapa hal misalnya infrastructure management kepastian lokasi harus dicirikan dengan ketepatan koordinat. Kelengkapan dan kebenaran (kualitas) input data spasial akan sangat berpengaruh pada hasil atau keluarannya. Tanpa adanya data spasial yang memadai dalam arti kualitas planimetris dan informasi kualitatif, maka proses pengambilan keputusan tidak dapat dilaksanakan secara benar dan bertanggung jawab
Read the story >

Sistem Perencanaan di Indonesia

Senin, 24 Mei 2010

Sistem Perencanaan di Indonesia. Secara umum dibagi 2, yaitu :
1. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
Sebagaimana yang tertuang dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,   perencanaan pembangunan terdiri dari :
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP),
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan
3. Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
RPJP menjadi pedoman dalam penyusunan RPJM untuk kemudian dijabarkan di RKP.
Berdasarkan rencana nasional tersebut semua sektor, dalam hal ini lembaga dan kementerian (K/L), menyusun Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) yang berpedoman kepada RPJM dan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) yang berpedoman kepada RKP. Rencana pembangunan ini kemudian menjadi pedoman dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pola perencanaan pembangunan daerah persis sama dengan pola perencanaan pembangungan nasional, dimana RPJP Nasional diacu oleh RPJP Daerah, RPJM Nasional diperhatikan oleh RPJM Daerah dan RKP diserasikan dengan RKP Daerah melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Rencana pembangunan daerah ini menjadi pedoman dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
2. Sistem Perencanaan Keruangan (SPK)
Sistem perencanaan keruangan di Indonesia mengacu kepada UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Dalam UU tersebut dikenal empat hirarki rencana tata ruang, yaitu :
1. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional,
2. RTRW Pulau,
3. RTRW Propinsi,
4. RTRW Kabupaten/Kota.
RTRW Nasional menjadi acuan dalam penyusunan RTRW Pulau. RTRW Pulau menjadi Pedoman penyusunan RTRW Propinsi yang kemudian dipedomani lebih lanjut oleh kabupaten/kotaDibandingkan dengan sistem yang sebelumnya (UU Nomor 24 Tahun 1992), sistem perencanaan keruangan yang baru membuka peluang untuk menyusun rencana tata ruang yang bersifat umum maupun khusus di setiap hirarki perencanaan.
Inovasi lain yang diadopsi dalam sistem yang baru adalah penerapan Pengaturan Zona (Zoning Regulation) sebagai instrumen pelaksanaan rencana tata ruang. Instrumen pengaturan zona ini memuat aturan-aturan spesifik keruangan yang mengikat untuk setiap kawasan dengan fungsi tertentu dalam suatu wilayah perencanaan.
Untuk memperkuat pengendalian pemanfaat ruang, sistem yang baru menerapkan sanksi terhadap pelanggaran tata ruang yang dikenakan tidak hanya kepada penerima izin pamanfaatan ruang tetapi juga kepada pemberi izin pemanfaatan ruang.
Read the story >

SISTEM INFORMASI

Minggu, 23 Mei 2010
adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi
informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan tertentu dalam
suatu organisasi (Alter, 1992)
DEFINISI
adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang
untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna
(Bodnar dan Hopwood, 1993)
adalah suatu sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan,
menganalisa dan menyebar informasi untuk tujuan tertentu (Turban,
McLean dan Wetherbe, 1999)
adalah suatu rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan,
diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai (Hall,
2001)
Read the story >

SISTEM

adalah suatu gugus dari elemen yang saling berhubungan dan
terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau suatu gugus dari tujuantujuan
(Manetsch dan Park, 1979)

adalah cara pandang terhadap suatu dunia nyata yang terdiri dari elemenelemen
yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan dlm
lingkungan yang kompleks (Simatu, 1995)
adalah suatu kumpulan objek yang terangkai dalam interaksi dan saling
tergantung yang teratur (Gordon, 1989)
Read the story >

Konsep dan Kegiatan Ekonomi Regional

Rabu, 19 Mei 2010
Proses kegitan ekonorni regional, secara sederhana dapat
digambarkan dalam sebuah "lingkaran arus barang dan arus uang"



Consept of Multiplier
Dalam Konsep ini perlu di ketahuai :
1. MPC Marginal Propensity to Consume
2. MPS Marginal Propensity to Save

MPS+MPC = 1
Read the story >

membuat sasaran dan kerangka acuan (tor)

Sabtu, 15 Mei 2010
1. Tetapkan areal perencanaanpkan areal perencanaan.
2. Hubungi masyarakat yang terlibat
3. Kumpulkan informasi dasar tentang areal,  yang meliputi :
  1. Sumber daya lahan.
  2. Penggunaan lahan/ruang saat ini
  3. Infra struktur
  4. Penduduk/populasi     
  5. Kepastian lahan/land tenure   
  6. Struktur sosial dan kebiasaan tradisional.
  7. Pemerintah  
  8. Perundangan/peraturan
  9. LSM 
  10. Organisasi Komersial.
  11. Tetapkan Sasaran  
  12. Identifikasi awal permasalahan dan kemungkinan pengembangannya
  13. Identifikasi hambatan dalam pelaksanaan.
  14. Tetapkan kriteria untuk membuat keputusan penggunaan lahan
  15.  Buat scope (cakupan) rencana.
  16.  Buat periode rencana.
  17. Setujui isi dan format rencana
  18. Tetapkan cara pelaksanaan kegiatan project : Person, Kerjasama agency, Waktu dan Biaya

Read the story >

The Planner's Responsibility to the public

Jumat, 14 Mei 2010
A planner'sp rimaryo bligationi s to servet he public interest. While the definition of the public interest is formulated through continuous debate, a planner owes allegiancet  a conscientiously attained concept
ofthe public interestw, hich requiresth eses peciaol bligations;
1. A planner must have special concern for the long range consequences of present actions.
2. A planet must pay special attention to the interrelatedness of decisions.
3. A planner must sfive to provide full, clem and accuraie information on planning issues to citizens and governmental decisionm akers
1. A planno must sfive to give citizens the opportunity to have a meaningful Impact on the development of plans and programs.Participations hould be broad enoughto include people w ho lack formal organization or in fluence.
2. A plannerm usts fiive to expandc hoicea ndo pportunityf or all per$ons Re Cognizing a special responsibilitryto plan for the needs of disadvantaged groups and persons, and must urge the alteration of policies, institutions and decisions which oppose sucb needs.
3. A planner musst trive to protect the integrity of the natural environment.
4. A planner m ust strive for excellence o f environmental design a nd endeavor to conserve the heritage of the built environment
Read the story >

Sistem Informasi Geografis (SIG)

Kamis, 13 Mei 2010
SIG merupakan sistem berbasis komputer yang didesain untuk mengumpulkan, mengelola, memanipulasi, dan menampilkan informasi spasial (keruangan) berupa informasi yang mempunyai hubungan geometrik dalam arti bahwa informasi tersebut dapat diukur, dihitung, dan disajikan dalam sistem koordinat rujukan/bidang hitung yang baku, dengan data berupa data digital yang terdiri dari data posisi (data spasial) dan data semantiknya (data atribut).
Konsep SIG
Sumber data untuk keperluan SIG dapat berasal dari data citra, data lapangan, survey kelautan, peta, sosial ekonomi, dan GPS. Selanjutnya diolah di laboratorium atau studio SIG dengan software tertentu sesuai dengan kebutuhannya untuk menghasilkan produk berupa informasi yang berguna, bisa berupa peta konvensional, maupun peta digital sesuai keperluan user, maka harus ada input kebutuhan yang diinginkan user, dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.1 Diagram Proses SIG
diagram proses sig.jpg
Komponen SIG
Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi ke dalam lima komponen utama, yaitu:
1. Perangkat keras (Hardware)
2. Perangkat lunak (Software)
3. Pemakai (User)
4. Data
5. Metode
Untuk mendukung suatu Sistem Informasi Geografis, pada prinsipnya terdapat dua jenis data, yaitu:
Data spasial
Data yang berkaitan dengan aspek keruangan dan merupakan data yang menyajikan lokasi geografis atau gambaran nyata suatu wilayah di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, atau pun gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.
Data non-spasial
Disebut juga data atribut, yaitu data yang menerangkan keadaan atau informasi-informasi dari suatu objek (lokasi dan posisi) yang ditunjukkan oleh data spasial. Salah satu komponen utama dari Sistem Informasi Geografis adalah perangkat lunak (software). Dalam pendesainan peta digunakan salah satu software SIG yaitu MapInfo Profesional 8.0. MapInfo merupakan sebuah perengkat lunak Sistem Informasi Geografis dan pemetaan yang dikembangkan oleh MapInfo Co. Perangkat lunak ini berfungsi sebagai alat yang dapat membantu dalam memvisualisasikan, mengeksplorasi, menjawab query, dan menganalisis data secara geografis.
Read the story >

kebijakan dan strategi pengembangan air limbah

Rabu, 12 Mei 2010
- Obyektif pengembangan sektor air limbah adalah sebagai berikut :
  1. Memperbaiki kesehatan lingkungan agar kesehatan masyarakat meningkat
  2. Menyelamatkan investasi infrastuktur dan fasilitas air limbah
  3. Melindungi sumber daya alam seperti air permukaan dan air tanah.

- Perbaikan sanitasi tidak hanya ditekankan bagi perbaikan prasarana dan sarana dasar (PSD) air limbah saja, tetapi juga perbaikan lingkungan, termasuk Prokasih, Penggelontoran dan lain-lain. 

masalah dalam sektor air limbah
Beberapa kondisi yang tidak memadai dalam pngelolaan air limbah saat ini dapat diuraikan sebagai berikut :  
Hanya 55  % metropolitan dan kota besar dan 45 % kota sedang dan kecil yang memiliki fasilitas pembuangan tinja yang dibangun sesuai standar, 27 % dibawah standar, sisanya dibuang langsung ke parit dan sungai. Hal ini mengakibatkan kualitas air sungai mengalami degradasi dengan cepat, khususnya di kota besar.  
Program pemeliharaan yang tidak cukup atau tidak ada sama sekali terhadap fasilitas pembuangan air limbah baik oleh yang berwenang maupun masyarakat di daerah yang sudah terbangun atau daerah yang baru dibangun.  
Kesadaran masyarakat kurang atas pentingnya sanitasi terutama di daerah kumuh.  
pada umumnya prioritas yang diberikan untuk penangan air limbah masih rendah misalnya : Organisasi yang bertangung jawab dalam pengelolaan air limbah tidak jelas  
Peraturan tentang air limbah, pedoman, standar dan manual masih terbatas penyediaannya Pemeliharaan peralatan untuk fasilitas pembuangan air limbah tidak memadai  
Dana pembangunan yang disediakan pemerintah terbatas baik untuk perbaikan maupun untuk pengembangan fasilitas  
Petugas yang berpengalaman dan terlatih masih terbatas.

Secara kualitatif dan kuantitatif pencemaran pada air permukaan dan air tanah terus bertambah akibat perkembangan penuduk dan ekonomi yang mempengaruhi jumlah air limbah dan juga jenis kandungannya misalnya limbah beracun.
Read the story >

Guidelines for land-use planning

Selasa, 11 Mei 2010

Land resources are limited and finite. If human populations continue to increase at the present rate there will be twice as many people in the world in about 60 years. There is therefore an increasingly urgent need to match land types and land uses in the most rational way possible, so as to maximize sustainable production and satisfy the diverse needs of society while at the same time conserving fragile ecosystems and our genetic heritage.
Land-use planning is fundamental to this process. It is a basic component, whether we are considering mountain ecosystems, savannahs or coastal zones, and underlies the development and conservation of forestry, range and inland as well as coastal resources. Land-use planning is also a key element in all types of agricultural development and conservation.

Read the story >

pengetian dan karakteristik limbah

Pengertian air limbah (air limbah domestik dan air limbah industri) adalah “ air bekas yang tidak terpakai, yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dalam memanfaatkan air bersih sehari-hari“.

Komposisi Umum
Komposisi umum air limbah adalah keanekaragaman air limbah secara umum yang terdiri dari air kotor, air bekas dan air limbah industri. Gabungan air kotor dan air bekas disebut air limbah domestik

Read the story >

jenis penelitian


Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu,

antara lain berdasarkan:
1.    Tujuan;
2.    Pendekatan;
3.    Tempat;
4.    Pemakaian atau hasil / alasan yang diperoleh;
5.    Bidang ilmu yang diteliti;
6.    Taraf Penelitian;
7.    Teknik yang digunakan;
8.    Keilmiahan;
9.    Spesialisasi bidang (ilmu) garapan.


Read the story >

What Is Planologi atau Perencanaan Wilayah dan Kota

Planologi atau Perencanaan Wilayah dan Kota adalah ilmu yang mempelajari tentang cara merencana suatu wilayah dan kota. Dalam merencanakan suatu kota ternyata banyak sekali yang harus di pertimbangkan oleh perencana misalnya kondisi ekonomi, sosial, budaya suatu wilayah dan yang lain-lain.
Hasil dari Perencanaan Kota dan Wilayah tentunya ada berbagai tingkatan, yaitu :
1. Rencana Tata Ruang Nasional.
2. Rencana Tata Ruang Propinsi.
3. Rencana Tata Ruang Kota dan Wilayah. (RTRW)
4. Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Untuk dapat lebih jelasnya silahkan baca di Undang-Undang Tata Ruang Kota yang terbaru yaitu :
UU no.26 tahun 2007
Berikutnya apabila kita ingin menjadi sarjana atau ahli di bidang Planologi maka harus memiliki Kompetensi.
Kompetensi umum yang harus dimiliki oleh lulusan dibidang Planologi adalah :
1. Memahami yang dimaksud dengan Perencanaan Wilayah dan Kota
2. Memahami bahwa masa depan dapat berorientasi utopian dan visionary, tetapi juga mengerti bahwa rencana adalah suatu produk yang harus dilaksanakan
3. Mampu menghasilkan produk yang berorientasi preskriptif, yaitu kemampuan membuat intervensi bagi peningkatan kesejahteraan di masa depan
4. Memegang nilai-nilai kemanusiaan (humanity), membela kepentingan umum (public interest), dan berlaku adil (justice) dan setara (equity) dalam mempraktekkan ilmunya bagi kepentingan umum.
Menurut Conyer, 1984, definisi Perencanaan adalah proses kontinyu dalam pengambilan keputusan atau pilihan mengenai bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada semaksimal mungkin guna mencapai tujuan-tujuan tertentu di masa depan.
Dari definisi tersebut maka di dalam perencanaan tentu terdapat elemen-elemennya yaitu :
1. Merencana berarti memilih
2. Perencanaan sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya
3. Perencanaan sebagai alat untuk mencapai tujuan
4. Perencanaan itu berorientasi ke depan.
Dalam hal ini, Perencana kota adalah bukan orang yang merancang suatu kota, tetapi yang sebenarnya adalah hanya menyediakan suatu rencana berdasarkan prinsip “supply and demand” yang akan digunakan untuk membuat kota tersebut lebih maju dalam segala bidang.
Read the story >

Remote Sensing / Penginderaan Jauh

Ilmu yang mempelajari karakteristik permukaan obyek, tanpa melakukan kontak langsung dengan obyek yang diteliti.

Menggunakan alat bantu, memanfaatkan gelombang elektromagnetik

1839 – Photograph Pertama
1858 - Photo pertama dari balon udara
1903 - Pesawat pertama
1909 Photo pertama dari pesawat
1903-4 – Photo infrared film
WW I and WW II
1960 - Program Ruang angkasa
Read the story >

TRANSPORTASI DALAM MENDUKUNG PEREKONOMIAN KOTA MAKASSAR

Sabtu, 08 Mei 2010
Kegiatan masyarakat terutama masyarakat perkotaan sangat tergantung dengan system transportasi. Mobilitas yang sangat tinggi menuntut adanya sarana dan prasarana transportasi. Disegala aspek kegiatan transportasi menjadi pendukung yang sangat vital. Kebutuhan efektifitas dan efisiensi menjadikan transportasi sebagai tulang punggung kegiatan masyarakat perkotaan.

Read the story >

rencana strategis transportasi darat

Jumat, 07 Mei 2010
A. VISI
Visi Departemen Perhubungan sampai dengan tahun 2009 adalah “Terwujudnya pelayanan perhubungan yang handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah.” Pelayanan perhubungan yang handal, diindikasikan oleh penyelenggaraan perhubungan yang aman (security), selamat (safety), nyaman (comfortable), tepat waktu (punctuality), terpelihara, mencukupi kebutuhan, menjangkau seluruh pelosok tanah air serta mam-pu mendukung pembangunan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Read the story >

isyu transportasi

Kamis, 06 Mei 2010
Transportasi
orang/barang dari A ke B
derived demand (bukan ends)
peran “pasif & aktif”
menuju terwujudnya pembangunan yang sustainable

Perencanaan Transportasi
proses berdasarkan “good governance”

Isyu-Isyu
beberapa contoh : jabodetabek, mamminasata, tol padaleunyi, etc
Sistem kegiatan : pergerakan orang dan barang  sosek, muda vs tua, ibu rt vs karir, murid TK vs Mhs, buruh vs manager, dll; perumahan vs perkatoran, pertanian vs industri, kota kecil vs metropolitan. Tinggi kual/titas aktivitas  tinggi trip (volume, frekuensi, jarak, moda, pemusatan/temporal spasial
Sistem Jaringan : infrastruktur & pelayanan (jalan raya, rel k.a, terminal, bandara, pelabuhan, ASDP, dll. Makin tinggi infrastruktur & pelayanan  makin tinggi kualitas & kuantitas pergerakan yang dihasilkan
Sistem Pergerakan : Volume  orang, barang, moda, dsb; Maksud  sekolah, belanja, produksi & distribusi (barang), dsb; Waktu  jam puncak, libur, antarnegara, dsb); Jarak  km, jam; Kecepatan  km/jam; frekuensi  kend/menit; Moda  (single/multi), berjalan, becak, mobil, bis, kapal, pswt, dsb
Sistem Kelembagaan : aspek legal  UU, PP, kebijakan, RTRW, insentif & disinsentif; kebijakan energi, mementingkan “makan” vs “ macet”, dsb; SDM, pendanaan (O & M)
Sistem Lingkungan Internal & eksternal: sosbudpol, fisik, teknologi (non becak di Padang  budaya; Lembang  fisik; tawuran & demo  sosial/politik
Sistem Ruang/Spasial : skala lokal, regional, nasional, internasional. Agenda FAA , hari raya, libur panjang  Bandung, Jakarta macet, dll
Read the story >

pengertian ekonomi wilayah

Latarbelakang dan Pengertian
Setiap mahluk hidup memiliki kebutuhan dasar yg
dipenuhi oleh ketersedlaan SUMBERDAYA dalam
lingkungan.
SUMBERDAYA EKOLOGIS: segala sesuatu dalam
llngkungan (ekosistem) yg dibutuhkan oleh suatu
organisme untuk bertahan hidup, tumbuh &
berkembang biak secara normal. (makanan, air,
udara, perlindungan).
SUMBERDAYA EKONOMIS: segala sesuatu yg
diperolah dari lingkungan (ekosistem) untuk
memenuhl kebutuhan dan; keinginan manusia.

(makanan, alr, udara, perlindungan, barang-barang

Read the story >

pendekatan sistem dalam pengelolaan sumberdaya

Rabu, 05 Mei 2010

1. Pendahuluan 
Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup merupakan hal yang mengandung banyak tantangan.  Hal ini mencakup sumber­daya lahan, air, udara, vegetasi, dan enerji yang sangat berpe ngaruh terhadap aktivitas dan sikap manusia.  Suatu masalah pokok adalah bahwa setiap komponen dari lingkungan saling berkaitan dan dapat menghasilkan kejadian-kejadian yang tidak dikehendaki.  Misalnya pencemran perairan sungai berhubungan dengan keluaran limbah cair yang berkaitan dengan berbagai faktor, seperti sumber limbah, karak­teristik limbah, akumulasi limbah, proses penanganan limbah, cara dan lokasi pembuangannya, trans-portyasi limbah pada aliran sungai, serta pengaruh limbah terhadap bioa akuatik, dan penggunaan air oleh manusia.  Pada umumnya setiap komponen tersebut dapat dianalisis secara terpisah, namun permasalahan pencemaran perairan sungai sebenarnya merupakan hasil interaksi dan pengaruh kolektif dari  suatu sistem pencemaran limbah cair.

Read the story >

Penuntun Perencanaan Penggunaan Lahan

Rencana Penggunaan Lahan/Ruang
1. Kajian secara sistematik dari potensi lahan dan air
2. Kajian alternatif penggunaannya
3. Kajian sosial ekonomi masyarakat
Dalam rangka memilih dan mengadopsi pilihan penggunaan lahan/ruang yang terbaik
Tujuannya adalah : Memilih dan menetapkan penggunaan lahan/ ruang yang menyeimbangkan antara kebutuhan masyarakat dan konservasi sumber daya lahan untuk masa depan

Read the story >

konservasi lahan

Selasa, 04 Mei 2010

Ummat manusia, yang merupakan bagian dari alam, mungkin sekali tidak mempunyai masa depan di planet bumi ini, kecuali alam dan sumberdaya alamnya dilindungi dan dipelihara
Disinilah konservasi menjadi penting, karena :
  1. Ummat manusia ingin menikmati kehidupan yang layak dan bermartabat
  2. Ummat manusia ingin menjamin kesejahteraan hidup generasi sekarang dan yang akan datang Karena itu, konservasi mencakup :
  1. Perlindungan alam
  2. Penggunaan SDA secara rasional dan bijaksana

Startegi Konservasi Dunia
  1. Perlindungan proses-proses ekologi dan sistem-sistem penyangga kehidupan
  2. Perlindungan keaneragaman genetik
  3. Pemanfaatan species dan ekosistem secara lestari/berkesinambungan

Menghormati dan memelihara
  1. kehidupan masyarakatPrinsip Kehidupan Berkesinambungan
  2. Meningkatkan kualitas kehidupan manusia
  3. Memelihara vitalitas dan keragaman bumi
  4. Meminimumkan penipisan sumberdaya alam yang tidak bisa diperbaharui
  5. Memelihara kapasitas daya dukung bumi
  6. Merubah tindakan dan perilaku personal
  7. Memberi kesempatan masyarakat untuk memelihara lingkungan mereka sendiri
  8. Menciptakan kerangka kerja nasional untuk memadukan pembangunan dan konservasi
  9. Menciptakan suatu kerjasama global
Read the story >

Entri Populer

tempat iklan
Grab this Widget ~ Blogger Accessories
 
bottom