INVESTASI LANGSUNG DI REKSA DANA: INVESTOR MEMUTUSKAN REKSA DANA MANA YANG AKAN DIBELI

Sabtu, 29 Januari 2011
Manajer Investasi Yang Memilih Saham, Obligasi, Atau Aset Lain Yang Akan Dibeli
Perusahaan Yang Mengelola Aset Fisiknya
Sebagian investor tidak memiliki waktu atau pengetahuan yang cukup tentang perusahaan atau lembaga pemerintah penerbit obligasi. Daripada investor salah berinvestasi karena tidak memiliki informasi yang cukup terhadap instrumen investasi, investor cenderung untuk membayar ongkos jasa atau fee ke Manajer Investasi (MI) yang profesional untuk memilihkan obligasi atau saham untuk dimasukkan dalam portofolio Reksa Dana. Risiko berinvestasi di Reksa Dana hampir sama dibandingkan bila kita berinvestasi secara langsung di obligasi atau saham. Oleh karena itu, investor juga bergantung pada keahlian dari MI untuk memilih obligasi atau saham yang tepat (portofolio Reksa Dana).
MI bisa berinvestasi di instrumen selain di saham atau obligasi. Portofolio dana tidak hanya bisa terdiri dari saham atau obligasi. Ketika anda akan berinvestasi di Reksa Dana, anda perlu membaca prospektus (dokumen yang menyediakan informasi tentang Reksa Dana tersebut) untuk lebih memahami mengenai tipe aset, portofolio, dan risiko yang terkandung di dalamnya.
Read the story >

LIKUIDITAS: BISAKAH ANDA MEMPEROLEH DANA ANDA KEMBALI KETIKA ANDA MEMBUTUHKANNYA?

Jumat, 28 Januari 2011
Jika anda menggunakan dana anda untuk membeli rumah atau kendaraan, anda tidak bisa menggunakan uang anda tersebut untuk hal lain kecuali anda menjual aset anda terlebih dahulu. Jika anda menjualnya, nilai uang yang anda terima tergantung dari kondisi pasar dari rumah atau kendaraan anda tersebut.
Aset seperti rumah atau kendaraan secara umum dikelompokkan dalam illiquid aset karena tidak mudah menukar aset tersebut menjadi uang cash.
Saham atau obligasi mungkin menjadi illiquid bila investor kesulitan dalam menemukan investor lain yang ingin membeli ketika mereka akan menjual atau ketika tidak ada kesepakatan harga.
Tujuan dari bursa efek adalah untuk menyediakan likuiditas bagi instrumen investasi. Perusahaan yang menerbitkan saham dan obligasi bisa mendaftarkan efek mereka ke bursa efek. Karena listing di bursa efek meningkatkan likuiditas, efek yang terdaftar di bursa efek biasanya lebih menarik bagi investor. Hanya broker-dealers yang berlisensi yang bisa memperdagangkan efek secara langsung di bursa efek. Investor membayar fee kepada broker-dealer tersebut karena bertransaksi atas nama mereka. Beberapa saham atau obligasi dapat juga diperdagangkan di luar bursa efek atau dengan kontrak pribadi.
Read the story >

Margin Trading: Berhutang untuk berinvestasi

Kamis, 27 Januari 2011
Beberapa investor sangat percaya diri. Mereka berani mengambil risiko tinggi. Mereka berpikir bahwa jika mereka berani berhutang untuk berinvestasi lebih besar, mereka akan mendapat hasil investasi yang lebih besar pula.
Hutang untuk berinvestasi di saham disebut margin trading. Pendekatan ini bisa lebih berhasil di ekonomi yang sedang berkembang karena seiring dengan berkembangnya market share, walaupun tidak ada jaminan bahwa pendekatan ini akan berhasil. Kepemilikan saham tidak selalu diikuti oleh penerimaan dividen dan juga saat saham tersebut dijual tetap dimungkinkan adanya capital losses. Sebagian orang menganggap bahwa hal tersebut adalah strategi dengan risiko tinggi.
Read the story >

LANGKAH-LANGKAH SEBELUM BERINVESTASI

Rabu, 26 Januari 2011
1. Tetapkan berapa besar dana dan waktu yang anda miliki
Anda bisa memilih untuk menyimpan uang anda di bank dimana anda bisa mengakses uang anda kapan saja.
Berapa banyak uang yang anda simpan di bank dan berapa banyak uang yang akan anda investasikan?
2. Pahami tipe-tipe investasi
Jika anda tidak memiliki waktu atau informasi yang cukup tentang berinvestasi, anda harus benar-benar mempertimbangkan apakah perlu bagi anda untuk berinvestasi.
• Anda harus memahami pilihan-pilihan yang tersedia dan risiko yang terkandung didalamnya.
• Selama anda berinvestasi, anda harus memonitor performanya.
• Anda harus memutuskan kapan anda menjual investasi anda.
Peroleh informasi dari pihak yang menjual dan situs dari pihak yang menerbitkan instrumen investasi tersebut, juga dari situs regulator (Bapepam-LK) dan bursa efek.
Masyarakat sering membandingkan rate of return antara tabungan di bank, deposito berjangka, Reksa Dana serta obligasi dan mengandalkan informasi tersebut untuk membuat keputusan terkait dengan rencana investasi mereka. Tetapi, rate of return hanya sebagian kecil dari informasi yang anda butuhkan ketika anda memutuskan untuk berinvestasi.
Anda juga harus mempertimbangkan risiko bahwa suatu hari anda bisa kehilangan sebagian atau seluruh uang anda. Untuk produk apa saja, dalam situasi dan kondisi apa saja, anda bisa kehilangan uang anda? Dan kira-kira bagaimana situasi dan kondisi tersebut bisa terjadi?
Anda juga harus memahami total biaya yang harus anda keluarkan bila anda membeli instrumen investasi tersebut. Biaya bank berbeda cara penghitungannya dengan biaya jasa Manajer Investasi. Karena anda berinvestasi maka pihak lain (termasuk Manajer Investasi, broker-dealer dan pihak yang menjual produk tersebut) menerima keuntungan dari uang yang anda investasikan, umumnya berupa fee. Sebelum anda memutuskan untuk membeli suatu produk investasi anda harus tahu berapa banyak fee dan biaya lain yang harus anda bayarkan.
3. Pilihlah produk investasi yang cocok bagi anda
Berapa besar risiko yang siap anda tanggung? Bagaimana kemungkinan bahwa anda kehilangan seluruh uang anda akan mempengaruhi posisi keuangan anda? Anda perlu mendiskusikan tentang kesempatan dan risiko dengan pihak lain, termasuk keluarga yang akan dipengaruhi oleh keputusan investasi anda.
Beberapa tipe produk investasi sangat mudah untuk dipahami. Namun ada juga yang sulit untuk dimengerti. Hal itu disebabkan mereka memiliki struktur yang komplek dan memilki beberapa derivative (produk turunan). Sebelum anda memutuskan untuk berinvestasi, anda harus secara seksama memperhatikan dan memahami bagaimana cara kerja suatu produk investasi atau total biaya yang harus anda bayar untuk memiliki produk tersebut atau faktor-faktor yan
Ungkapan bijak dalam berinvestasi: Jika anda tidak memahami suatu produk investasi, jangan membeli produk tersebut. Berinvestasilah pada produk yang anda pahami.
4. Gunakan waktu untuk mempelajari pilihan investasi yang ada
Sekali anda memutuskan untuk berinvestasi di salah satu produk, dapatkan informasi yang cukup dan pelajarilah di rumah. Bandingkan produk investasi dari penerbit yang berbeda. Jangan terburu-buru mengamb
5. Atur bagaimana anda akan mengelola investasi anda
Susunlah rencana untuk memonitor performa dari investasi anda. Tentukan batasnya. Jika nilainya naik apakah anda akan langsung menjualnya untuk mendapatkan keuntungan? Lalu bagaimana sebaliknya?
Sebagian pihak mengatakan bahwa buy-and-hold-strategy adalah yang terbaik untuk jangka panjang. Setiap kali anda membeli dan menjual efek maka anda akan membayar biaya transaksi, yang kadang jumlahnya cukup signifikan. Usahakan untuk menghindari transaksi yang terlalu sering. Namun tentu saja bahwa buy-and-hold-strategy hanya berlaku jika produk investasi yang anda miliki mempunyai prospek bagus untuk jangka panjang. Anda juga harus memperhatikan pajak yang akan anda tanggung ketika anda menjual dan membeli produk investasi.
Read the story >

REKSA DANA

Selasa, 25 Januari 2011
Ditawarkan oleh manajer investasi melalui prospektus
• Bisa dibeli dari Manajer Investasi, Agen Penjual Efek Reksa Dana, dan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD).
• Diatur oleh Bapepam-LK

Overview Produk
Investor menyetorkan uang kepada Manajer Investasi dan digunakan untuk membeli aset.
Keuntungan yang akan didistribusikan kepada investor tergantung pada kontribusi dana ke Reksa Dana dari masing-masing investor serta Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana yang bersangkutan.
Risiko kerugian dan tingkat pengembalian tergantung pada portofolio dari Reksa Dana tersebut.

Reksa Dana Terbuka
Nilai dari aset Reksa Dana akan berubah dari waktu ke waktu, tergantung dari keadaan pasar dan situasi ekonomi.
Jika NAB meningkat antara waktu subscription dan redemption, investor akan menerima keuntungan yang disebut capital gain. Sebaliknya, jika terjadi penurunan NAB maka investor akan menderita kerugian yang disebut capital loss.

Reksa Dana Tertutup
Untuk Reksa Dana Tertutup sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek. Saham Reksa Dana ini, dapat dibeli atau dijual setiap hari di Bursa Efek. Jadi bila investor ingin membeli atau menjual sahamnya dia harus melakukan transaksi di Bursa Efek. Harga saham yang terbentuk merupakan harga pasar, yaitu bergantung kepada penawaran beli atau jual yang terjadi di Bursa Efek. Harga pasar bisa lebih tinggi atau rendah daripada NAB reksa dana.

Kontribusi Investor
Investor membayar biaya operasional, fee kepada Manajer Investasi, dan kepada pihak yang menjual unit penyertaan Reksa Dana tersebut kepada investor.
Yang Diterima Oleh Investor
Pembayaran dari pendapatan aset (share of income) bagi investor pada saat melakukan redemption.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, saat menarik dananya dari Reksa Dana investor bisa menerima lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan pada saat menempatkan modal (capital gain atau capital loss), tergantung pada nilai pasar dari aset Reksa Dana pada saat penarikan.

KONTRIBUSI MANAJER INVESTASI
Informasi tentang produk investasi
Manajer Investasi memiliki keahlian dalam memilih aset yang berpotensi untuk memberikan keuntungan atau capital gain bagi investor.

KEUNTUNGAN REKSA DANA
• Biaya untuk membeli atau menjual unit penyertaan Reksa Dana bisa lebih rendah untuk transaksi dalam frekwensi yang sering.
• Aset yang besar, terlalu besar bagi investor individual untuk membeli, hanya dimungkinkan bagi Manajer Investasi untuk membeli.
Administrasi
• Menilai aset setiap hari dan mempublikasikan harga dari aset tersebut di koran pada keesokan harinya.
• Pengaturan subscriptions, redemptions dan distribution. Manajer Investasi bekerjasama dengan bank kustodian, yang juga berperan penting dalam pengadministrasian dana.
Yang Diterima Oleh Manajer Investasi
Sejumlah uang dari persentasi nilai aset dibayarkan kepada Manajer Investasi sebagai fee untuk mengelola Reksa Dana tersebut.

REKSA DANA-SAHAM
Manajer Investasi membeli saham yang tercatat di BEI. Manajer Investasi bisa membeli saham yang diperdagangkan (likuid) yang berasal dari perusahaan besar, atau yang jarang diperdagangkan (illikuid) yang berasal dari perusahaan kecil. Atau bisa saja Manajer Investasi membeli bermacam-macam tipe saham.
Manajer Investasi juga bisa membeli saham yang berasal dari bursa efek di indonesia atau yang tercatat di bursa efek luar negeri (namun ada beberapa kesulitan dalam membeli saham yang tercatat di luar negeri).

Read the story >

Bagaimana Saham Memberikan Keuntungan Bagi Investor Reksa Dana?

Senin, 24 Januari 2011
Perusahaan Bisa Rugi Atau Untung
Perusahaan menjual saham ke publik pertama kali kepada investor dengan tujuan mengumpulkan dana untuk ekspansi perusahaan yang bertujuan meningkatkan keuntungan.
Ketika pendapatan lebih tinggi dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan, maka perusahaan untung, begitu pula sebaliknya. Jika kerugiannya terlalu besar maka perusahaan bisa berhenti beroperasi dan dilikuidasi.
Apakah perusahaan rugi atau untung tergantung pada kemampuan bisnis dan manajerial dari manajemen perusahaan dan model bisnis yang dijalankan: pemahaman selera konsumen, harga, dan kualitas dari produk dan pelayanan, dan biaya untuk menjalankan perusahaan.
Informasi tentang perusahaan tertentu tersedia di situs BEI.
Manajer Investasi Memilih Saham Yang Berpotensi Untuk Menghasilkan Keuntungan
Perusahaan mendaftarkan sahamnya di bursa efek dengan tujuan sahamnya dapat dengan mudah ditransaksikan oleh investor (termasuk oleh Manajer Investasi).
Harga saham dari perusahaan-perusahaan tergantung pada pendapat investor mengenai potensi dan prestasi perusahaan. Harganya berkaitan erat dengan NAB perusahaan (aset-hutang).
Manajer Investasi menggunakan beberapa cara untuk memilih perusahaan-perusahaan yang diyakini akan menghasilkan keuntungan bagi investor. Seperti misalnya, Manajer Investasi membeli saham dari suatu perusahaan dimana harga saham tersebut lebih rendah dari NAB perusahaan itu dan perusahaan memiliki potensi yang besar untuk berkembang.

Read the story >

Bagaimana Keuntungan Perusahaan Dibagikan Kepada Investor Reksa Dana?

Minggu, 23 Januari 2011
Jika perusahaan mendapat keuntungan, perusahaan tersebut bisa membagikan dividen kepada investor (termasuk Manajer Investasi). Dalam kasus ini, Manajer Investasi akan membayar kepada investor yang melakukan redemption.
Sebaliknya, perusahaan bisa memilih untuk menginvestasikan kembali profit yang didapat untuk membeli aset lagi dengan tujuan untuk meningkatkan tingkat penjualan di masa datang. Dalam kasus ini, investor akan menganggap saham yang mereka miliki dalam perusahaan itu lebih tinggi nilainya. Seiring dengan meningkatnya harga saham, NAB dari Reksa Dana tersebut juga akan meningkat. Dan jika investor ingin menjual unit penyertaan Reksa Dananya maka dia akan mendapatkan capital gain.
Read the story >

REKSA DANA PENDAPATAN TETAP

Sabtu, 22 Januari 2011
Reksa Dana Pendapatan Tetap merupakan Reksa Dana yang melakukan investasi sebagian besar pada efek bersifat utang. Umumnya Reksa Dana ini melalui Manajer Investasi melakukan investasi pada obligasi.
Manajer Investasi membeli obligasi yang terdaftar di BEI atau melalui transaksi pribadi (over the counter atau OTC). Penerbit obligasi bisa perusahaan, agensi pemerintah seperti misalnya bank lokal atau nasional. Organisasi lain juga dapat menerbitkan obligasi, seperti misalnya World Bank.
Untuk investor (Manajer Investasi), membeli obligasi mirip dengan membuat pinjaman kepada penerbit obligasi. Penerbit tersebut membayar bunga secara teratur selama usia obligasi tersebut (term to maturity) dan pada saat maturity tersebut jumlah pokok utang akan dibayarkan kepada investor. Perusahaan atau pemerintah harus memiliki manajemen keuangan yang kuat untuk dapat melakukan pembayaran bunga secara teratur dan pembayaran hutang pokok tersebut secara tepat waktu. Untuk sebagian obligasi, penerbit membayar agen penilai rating untuk menilai rating yang mengindikasikan kemampuan membayar bunga dan pokok sesuai yang telah disepakati.
Obligasi telah dikembangkan sejak 20-30 tahun terakhir. Beberapa obligasi sekarang memiliki struktur yang komplek. Sebagian obligasi juga memiliki derivatives.
Pembayaran kepada investor dilakukan dengan mata uang yang telah disepakati ketika obligasi tersebut diterbitkan. Seperti misalnya akan menggunakan rupiah atau dolar.
Obligasi diterbitkan dengan jangka waktu 1-5 tahun yang dianggap berumur pendek. Obligasi dengan jangka waktu 5-12 tahun dianggap berumur sedang. Sedangkan yang berjangka waktu diatas 12 tahun dianggap berumur panjang. Biasanya yang paling panjang umurnya adalah 30 tahun.
Jika obligasi dipertahankan sampai dengan usianya berakhir, investor mengetahui berapa banyak yang akan dibayarkan dan kapan waktu pembayaran. Namun terkadang pemegang obligasi ingin menjual atau membeli obligasi sebelum usianya berakhir. Mereka bisa saja membutuhkan uang, atau mereka mencoba untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Untuk Reksa Dana, Manajer Investasi harus membeli obligasi lagi ketika investor subscribe, dan menjual obligasi ketika investor redeem.
Ketika obligasi dijual atau dibeli sebelum usianya berakhir, harganya harus ditentukan pada saat transaksi. Hal ini mudah karena obligasi termasuk likuid, seperti misalnya obligasi yang sering diperdagangkan di bursa efek. Atau kalau tidak, harga obligasi tersebut harus dihitung terlebih dahulu. Perhitungan tersebut mencakup faktor-faktor sbb:
- Jumlah total yang diharapkan untuk dibayar oleh penerbit kepada pemegang obligasi dari saat sekarang sampai usianya berakhir.
- Jangka waktu hingga usia obligasi berakhir
- Perubahan pada tingkat suku bunga. Ketika obligasi diterbitkan, suku bunga untuk pembayaran periodik diputuskan setelah mempertimbangkan suku bunga yang diterbitkan oleh bank sentral.
• Jika bank sentral menaikkan suku bunga setelah obligasi diterbitkan, pembayaran periodik umumnya berdasarkan pada suku bunga yang lebih tinggi daripada obligasi yang diterbitkan sebelum ada perubahan suku bunga. Maka, obligasi yang diterbitkan sebelum suku bunga berubah menghasilkan nilai total pembayaran yang lebih rendah. Hal tersebut menurunkan harga obligasi.
• Jika bank sentral menurunkan suku bunga setelah obligasi diterbitkan, pembayaran periodik umumnya berdasarkan pada suku bunga yang lebih rendah daripada obligasi yang diterbitkan sebelum ada perubahan suku bunga. Maka, obligasi yang diterbitkan sebelum suku bunga berubah menghasilkan nilai total pembayaran yang lebih tinggi.
Ketika harga dari obligasi ilikuid ditentukan, beberapa perkiraan dipergunakan. Perkiraan tersebut ditentukan berdasarkan pada pertimbangan yang reasonable dan independent.
Read the story >

REKSA DANA PASAR UANG

Jumat, 21 Januari 2011
Reksa Dana Pasar uang merupakan Reksa Dana yang melakukan investasi hanya pada Efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun.
Manajer Investasi membeli dan menjual instrumen pasar uang ketika investor ingin subscribe atau redeem dari Reksa Dana.
Seperti obligasi, instrumen pasar uang biasanya diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk mendapatkan dana untuk mendanai operasi perusahaan. Bagaimanapun juga, tidak seperti obligasi, instrumen pasar uang biasanya memiliki umur yang pendek: tidak lebih dari 12 bulan. Karena instrumen tersebut memiliki umur yang lebih pendek daripada obligasi hal tersebut menyebabkan Reksa Dana tersebut lebih mudah dihitung harganya.
Sebagian orang menganggap Reksa Dana pasar uang hampir sama dengan rekening di bank. Bagaimanapun juga risiko dan peraturan dari tabungan di bank dan Reksa Dana pasar uang tidak sama. Fee dan biaya juga berbeda.
Read the story >

REKSA DANA CAMPURAN

Kamis, 20 Januari 2011
Dalam suatu Reksa Dana Campuran, Manajer Investasi bisa berinvestasi dalam instrumen keuangan termasuk obligasi dan saham serta instrumen pasar uang.Jika anda memutuskan berinvestasi dalam Reksa Dana Campuran, anda harus memahami investasi yang memungkinkan instrumen apa saja yang bisa dimasukkan ke portfolio investasi, dan situasi apa saja yang memungkinkan Manajer Investasi untuk merubah susunan portofolio investasi.
Read the story >

REKSA DANA SYARIAH

Rabu, 19 Januari 2011
Manajer Investasi berinvestasi di saham dari perusahaan yang beroperasi dengan prinsip syariah.Reksa Dana Syariah menyediakan return bagi investor hampir sama seperti Reksa Dana konvensional.
Saham yang tercakup dalam Reksa Dana Syariah harus disaring dan dipilih. Bagaimanapun juga, sebagian bursa efek hanya memiliki beberapa perusahaan yang memenuhi kriteria penyaringan dan pemilihan dimaksud. Hal tersebut kadang membatasi pengembangan Reksa Dana Syariah.
Screening
Perusahaan dilarang bergerak dalam bidang yang tidak sesuai dengan prinsip syariah, misalnya:
• Perusahaan jasa keuan gan yang membayarkan bunga kepada nasabahnya;
• Perusahaan yang menjual alkohol atau daging babi;
• Perusahaan yang bergerak dalam bidang perjudian atau night club.
Filtering
Diaplikasikan terhadap perusahaan yang menggunakan hutang untuk membiayai operasi perusahaan. Filter diberlakukan terhadap rasio dari jumlah total hutang perusahaan dibandingkan dengan nilai total saham perusahaan. Catatan: untuk Indonesia saat ini maksimum 82%.
Perubahan di pasar bisa mengarah pada perubahan dari rasio hutang perusahaan termasuk debt to equty ratio. Hal tersebut berarti bahwa perusahaan bisa berfluktuasi dalam memenuhi kriteria filtering tersebut. Manajer Investasi harus menjual saham tersebut bila perusahaannya tidak memenuhi kriteria filtering. Hal itu menaikkan biaya operasi karena Manajer Investasi harus memonitor kualifikasi terhadap kriteria filtering tersebut, melakukan penelitian untuk mengidentifikasi perusahaan lain yang memenuhi kriteria filtering, dan membayar biaya transaksi untuk setiap pembelian dan penjualan unit penyertaan Reksa Dana.
Read the story >

REKSA DANA – INDEX

Selasa, 18 Januari 2011
Index merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja suatu efek yang tercatat di bursa efek. Indeks ada yang dikeluarkan oleh bursa efek yang bersangkutan secara resmi dan ada yang dikeluarkan oleh institusi swasta. Indeks berfungsi untuk memperbandingkan performa nilai suatu efek apakah lebih tinggi atau rendah dengan nilai indeks dimaksud. Hal tersebut memungkinkan perbandingan performa, misalnya nilai pasar saham suatu pertambangan yang terdaftar di satu bursa efek, dibandingkan dengan keseluruhan performa harian dari bursa efek yang bersangkutan. Indeks dapat memperingatkan investor mengenai kepercayaannya terhadap pasar, khususnya ketika terjadi perubahan yang cukup signifikan dalam perekonomian, seperti misalnya perubahan harga minyak dunia.
Manajer Investasi yang menerbitkan Reksa Dana indeks dapat memilih saham yang memiliki potensi lebih baik dibanding indeks.
Manajer Investasi dapat berinvestasi pada saham-saham yang termasuk dalam indeks tertentu. Performa Reksa Dana Indeks yang keseluruhannya mengacu pada suatu indeks tertentu dimungkinkan tidak pernah bisa lebih tinggi performanya daripada indeks acuannya, karena terdapat biaya-biaya.
Read the story >

Measurement and surveillance of physical activity and sedentary behaviours

Senin, 17 Januari 2011
We believe it is important to assess both physically active and sedentary behaviours. Indeed, although studying sedentary behaviour as a concept distinct from physical activity has been advocated recently (Owen et al. 2000), one factor that has confounded our understanding is the conceptual and definitional ambiguity over what inactivity actually is. Many large-scale epidemiologic surveys have attempted to assess the prevalence of sedentariness in a population by measuring against a minimum criterion for physical activity or energy expenditure thought necessary to obtain health benefits. While a central function of these surveys is simply to provide a description of patterns of (in)activity in a population,
these measures often fail to capture the diversity of physical inactivity behaviour and tell us nothing about what inactive people are actually doing. It is therefore proposed that ‘physical inactivity’ is an inadequate label to describe patterns of sedentariness because the definitional premise is one of ‘activity absence’, thus failing to capture the complexity of sedentary behaviour. It is suggested that a typology of sedentary behaviour be developed and conceptualised as a distinct class of behaviours characterised by low energy expenditure.
This definition acknowledges that both the topography of movement (what they are actually doing) and the energy cost are equally important features for understanding behaviour (Marshall et al. 2002).
Few studies have assessed physical activity and sedentary behaviours, although a metaanalysis suggests that for children and adolescents the relationship between physical activity and TV viewing (the most prevalent sedentary behaviour) is very small, suggesting that the two behaviours may be able to co-exist (Marshall et al. 2004).
The problems in determining the activity levels of the population should not be underestimated. The measurement of physical activity becomes less reliable as techniques more suited to large-scale surveys are used (Sallis and Saelens 2000). In a review of physical activity assessment in epidemiological research, LaPorte, Montoye and Caspersen (1985)
identified over thirty different techniques. For large-scale population-based research, however, the use of some variation on survey recall of activity is inevitable. However, so-called ‘objective’ measures, such as heart rate monitors or movement sensors, are possible in smaller samples, although with the development of cheap pedometers, larger cohorts can now be assessed (Tudor-Locke and Bassett 2004). There is no agreed ‘gold standard’ technique for assessing physical activity (Ainsworth, Montoye and Leon 1994). In an effort to obtain greater standardisation of self-reported physical activity levels across countries, a group of researchers have developed the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) for both international surveillance trends monitoring and more focused research projects (Craig et al. 2003). In the late 1990s, an international group of physical activity specialists developed several forms of the IPAQ. These included long and short forms, self-administered and those administered by telephone, and those that referred to the ‘last seven days’ and a ‘usual week’. The long form of IPAQ allows for assessment of different types of activity, including occupational, transport, yard/garden, household, leisure and sitting. Satisfactory reliability and validity, at least comparable with other self-report measures, were reported and it was recommended that the short form (seven-day version) be used for national physical activity monitoring purposes. In addition, it was proposed that the long form be used for research purposes where more detailed assessing is required (Craig et al. 2003). Further details are available at www.ipaq.ki.se.
Read the story >

REKSA DANA – TERPROTEKSI

Sabtu, 15 Januari 2011
Investor umumnya menaruh dana di Reksa Dana untuk jangka waktu tertentu, misalnya minimum 5 tahun.
Dana yang terkumpul dalam Reksa Dana tersebut, oleh Manajer Investasi digunakan untuk membeli obligasi yang telah dirating oleh agensi rating sebagai rangking investasi. Selain itu, di Indonesia portofolio Reksa Dana Terproteksi umumnya adalah Obligasi Pemerintah. Tujuan dari rangking investasi adalah diupayakan untuk memberikan proteksi terhadap nilai awal investasi investor.

REKSA DANA – DENGAN PENJAMINAN
Reksa Dana ini memberikan jaminan atas nilai investasi awal pada saat jatuh tempo. Penjaminan dilakukan bukan oleh Manajer Investasi tetapi melalui pihak ketiga yaitu penjamin (guarantor). Dalam hal ini Manajer Investasi dan Bank Kustodian membuat kontrak penjaminan dengan pihak penjamin dengan syarat-syrat tertentu.

DIRE (Dana Investasi Real Estat)
Manajer Investasi membeli dan mengelola gedung, seperti misalnya gedung perkantoran atau apartemen. Distribusi periodik yang diterima oleh investor berasal dari uang sewa, setelah dikurangi dengan dana untuk mengelol
Ketika DIRE dilikuidasi/ ditutup, Manajer Investasi menjual aset gedung tersebut dan membagikan hasilnya kepada investor.
Read the story >

Prevalence of physical activity and sedentary behaviour

Jumat, 14 Januari 2011
The estimates of activity levels of the population will partly be dependent on the method used. Similarly, the criteria defining the quantification of ‘activity’ will likely be inversely related to the activity levels reported. In other words, the more stringent the criterion adopted for classifying people as ‘active’, the fewer people will be classified as active. This accounts for why Stephens, Jacobs and White (1985), in their analysis of eight national leisure-time physical activity surveys, found that estimates of population physical activity levels varied from 15 per cent to 78 per cent. They concluded, however, that in North America approximately 20 per cent of the population take part in leisure-time physical activity of sufficient intensity and frequency that cardiovascular benefits are likely to result, while 40 per cent may be considered to be sedentary. The other 40 per cent would appear to be moderately or intermittently active with the possibility of some health benefits. An international analysis, however, shows that prevalence of ‘aerobic activity’ across Australia, Canada, England and the USA varies between 5 per cent and 15 per cent, whereas ‘moderate activity’ varies between 29 per cent and 51 per cent (including data from Finland). Similarly, estimates of sedentary adults in these countries varies from 43 per cent to 15 per cent (Stephens and Caspersen 1994). A pan-European study of adults showed that ‘inactivity’, defined as no leisure-time physical activity, was most prevalent in Portugal (60 per cent) and least so in Finland (8 per cent) (de Almeida et al. 1999). Surveillance of physical activity patterns usually shows that levels of activity are highest for males, for the young, and for those with higher educational/socio-economic status (de Almeida et al. 1999; Stephens and Caspersen 1994). In a summary of data from Canada, England, Finland, Germany and Sweden, Oja (1995) concluded that ‘health-enhancing physical activity’ varied from about 20 per cent in Sweden to nearly 50 per cent in Canada and England, with Finland at about 30 per cent. International recommendations now state that adults should seek to be active at moderate intensity for thirty minutes on most (at least five) days of the week (Department of Health 2004a; Pate et al. 1995). This means a target of 150 mins/week. According to de Almeida et al. (1999), many European countries have the majority of their adult population participating in more than 210 mins/week of leisure-time physical activity, with only Portugal and Spain below 50 per cent. However, most countries showed two extremes with many either doing very little or quite a lot of activity.
Read the story >

RISIKO TIDAK BERINVESTASI: INFLASI

Rabu, 12 Januari 2011
Kenapa anda tidak menyimpan dana anda di bank saja? Pada umumnya bank adalah tempat yang aman untuk menyimpan uang. Tetapi anda harus ingat bahwa saat tingkat inflasi lebih besar daripada tingkat suku bunga bank, uang yang disimpan di bank akan berkurang nilainya dari waktu ke waktu. Artinya, pada akhir bulan anda hanya dapat membeli lebih sedikit barang dibanding pada awal bulan dengan jumlah uang yang
Inflasi dapat diartikan dengan kenaikan harga-harga barang. Tingkat suku bunga sering dibahas di koran. Anda bisa mendapatkan informasi tentang tingkat suku bunga dari bank anda, dan membandingkan antara tingkat suku bunga dengan tingkat inflasi.
Ada beberapa macam rekening di bank. Pada rekening deposito tingkat suku bunganya bisa berubah dari waktu ke waktu (variable rate). Jika anda menggunakan time deposit, anda menaruh uang di bank untuk waktu yang lebih lama, periode yang tetap. Dan biasanya pihak bank akan membayar fixed rate yang lebih tinggi.
Read the story >

Entri Populer

tempat iklan
Grab this Widget ~ Blogger Accessories
 
bottom